Apabila menyebut kata penjara hal yang keluar difikiran kita pasti adalah tempat yang keji, menyeramkan dan dipenuhi para napi. Di Indonesia sendiri penjara bagi penjahat kakap berada di Nusakambangan dan Cilacap. Mengingat penjara adalah tempat yang jauh dari kata nyaman tentu tak heran jika banyak yang berusaha melarikan dari atau kabur dari penjara.
Penjara Alcatraz merupakan tempat yang paling sulit bagi para napi untuk melarikan diri. Penjaga penjara sendiri mengatakan selama 29 tahun tidak pernah ada napi yang berhasil melarikan diri dengan sukses. Penjara ini terletak disebuah pulau kecil yang dikelilingi lautan dimana jaraknya sangat jauh dari pulau lain sehingga tidak memungkinkan bagi napi untuk kabur dengan cara berenang. Selain itu arus di laut tersebut pada waktu-waktu tertentu sangat deras, sehingga apabila kabur dengan menggunakan kapal maka dipastikan akan tenggelam.
Namun semua itu bisa ditembus oleh trio bandit fenomenal. Pada juni 1962 Frank Morris, Clarence dan John Anglin berhasil menggunakan kecerdikannya untuk melarikan diri dengan sukses dari Alcatraz.
Alfred Anglin dan Clarence adalah dua bersaudara dari Danolsonville, Georgia. Mereka pertama ditangkap saat merampok di Bank Georgia pada 1956. Mereka dihukum 15-20 tahun dan dikirim ke Atlanta Lembaga Permasyarakatan, disitulah mereka bertemu dengan Frank Morris dan Allan Barat dari Washington. Karna pelanggaran yang mereka lakukan akhirnya mereka dipindah ke Alcatraz.
Frank Morris sejak kecil dibesarkan dip anti asuhan. Dia pertama kali dihukum saat usia 13 tahun dan saat menginjak remaja dia dihukum lagi karna kasus narkotika dan perampokan bersenjata.
Pada September 1961 mereka berempat mengusahakan rencana pelarian diri yang cukup rumit. Pada bulan Mei 1962 mereka berhasil memotong beberapa bagian dinding sel masing-masing. Mereka menggunakan serangkaian alat bor dan penyedot debu untuk menjauh dari motor chip yang ditempel cukup ketat di dinding sel. Dari situlah mereka bisa masuk ke lubang vertilasi melalui koridor utilitas belakang sel dan mencapai bagian atas atap.
Namun pelarian tersebut hanya berhasil dilakukan oleh Frank, Clarence dan Alfred sedangkan Allan tidak bisa ikut melarikan diri karna dia tidak mampu memotong bagian dinding sel dengan tepat waktu.
Dari atas atap lah akhirnya mereka bisa turun kepantai melalui cerobong asap. Lalu membuat perahu rakit untuk pergi ke Fransisco Bay.
Para petugas baru mengetahui ketika melihat orang-orangan yang dibuat oleh trio bandit. Kepala boneka tersebut terbuat dari sabun dan rambutnya sengaja terbuat dari rambut manusia yang sudah dikumpulkan serta keras toilet. Agar terlihat mereka sedang tidur dan bisa mengelabui inspeksi penjaga malam.
Pada hari yang sama polisi terus melakukan pencarian di pulau bidadari namun tidak menemukan hasil apapun. Banyak isu yang mengatakan bahwa mereka telah meninggal dunia tetapi sampai sekarang tidak ditemukan mayatnya. Akhirnya pada akhir tahun 1962 trio bandit tersebut masuk dalam List FBI wanted. Pada 31 Desember 1979 setelah penyelidikan 17 tahun akirnya kasus ini pun ditutup. Namun setelah keluar surat dari US Marshall Service pada tahun 2009 �Ada surat perintah aktif dan Layanan Marshal tidak menyerah untuk mencari orang�.
Penilitian baru-baru ini menunjukan bahwa trio bandit tersebut berhasil berlabuh asalakan waktunya tepat. Dengan menggunakan software simulasi computer terbaru state of the air, seorang ilmuwan Belanda menyatakan rakit yang meninggalakan Alcatraz pada pukul 23.30, 11 juni 1962 kemungkinan besar berhasil mendarat di Golden Gate. Namun jika meninggalakan pulau sebelum pukul 23.30 kemungkinan besar tidak akan selamat karna kuatnya arus.
Sementara itu dalam scenario simulasi, kemungkinan besar rakit yang terdampat di Pulau Bidadari 1,5 jam kemudian itu merupakan perlengkapan mereka. Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Deft dan Lembaga Penelitian Deltares, Belanda. Penemuan tersebut dipresentasikan dalam pertemuan American Geophysical Union di san Fransisco.
Awalnya para peniliti hanya ingin mengetahui dampak kenaikan permukaan ar laut di teluk San Fransisco namun akhirnya mereka bisa menguak salah satu fenomena di Amerika.