(Peter Says Denim) Cerita Terlengkap Terbaru
�Brand yang keren itu pasti laku, tapi kalo brand itu laku belum tentu keren�
BIOADATA
MEREK : PETER SAYS DENIM
PEMILIK : Peter Firmansyah
TTL : Sumedang, Jawa Barat, 4 Februari 1984
NAMA PERUSAHAAN : CV. PETER GRUP
KANTOR : Jl.Cibeunying Hegar III No.9, Bandung 40191
TELP : (022) 2501364
WEBSITE : www.petersaysdenim.com
ONLINE STORE : http://www.loserkids.co.id
OFFLINE STORE :
Luar Negeri
� CIVILIAN PRINTING AND APPAREL, 1 Queen st N, Kitchener, Ontario, N2H 2G7, 519.568.8942
� THE TATTOO SHOPPE, 95 Manitoba St, Bracebridge, Ontario, P1L 2B3, 705.706-3361
� THE CODE OF CONDUCT, 14 East 11th Street Chicago, Illinois, 60605 USA, Phone : 1(513) 460-6334 /1 (312) 929-2073
� KILL THE MUSIC, Level 1, 161-163 Elizabeth ST, Brisbane, Queensland, AUSTRALIA 4000, PH (07) 30127751, web : www.killthemusicstore.com
� 27 HEAVEN MALAYSIA, Level 1 Cineleisure Damansara, Petaling jaya
Dalam Negeri
� BUZZARD ROCK INDUSTRIES, Jl.Kemang Pratama Raya Blok MM 21B, Bekasi, Jawa Barat., Phone : +622182425856
� MACBETH CONCEPT STORE MEDAN, Sun Plaza Medan, Ground Floor, Zainul Arifin No. 9 � 10 Medan 20152, Phone : +62614501267
� STIGMATA BANDUNG, Ciwalk � Cihampelas, Bandung
� GLAMROCK SURABAYA, Jl. Wijaya Kusuma No.17, Surabaya, Ph. 031-5346617
� LOCO SHOP MALANG, Dydod Building, Jl.Semeru No.31 Kauman, Malang
� CHORUS ROCK COMPANY, Komp TASBI blok QQ no : 14, Medan email : chorusrc@yahoo.com / endikk89@yahoo.com, Phone : +62 813 702 10 111
� ROSE SPINE, (1) Jl.Tukad Musi 88f, (2) Jl.Teuku Umar 106b Denpasar, web : www.rosespine-clothing.com, email : rose_spaine@yahoo.com
� VICIOUS BLOODS, Jl. Toddopuli 5 No. 21 Makassar, 0411 � 441 771, 0856 966 40456
ARTIST ENDORSMENT :
Nasional
� Ale "Jeruji" Andre
� Superman Is Dead
� Saint Loco
� Rocket Rockers
� Jolly Jumper
� Thirteen
� Killed By Butterfly
� Cemetery Dance Club
� Pee Wee Gaskins
� No Talent
� Hellbobs
� Dead Squad
Internasional
� Silverstein
� August Burns Red
� The Almost
� Sky Eats Airplane
� Kingdoms
� Before Their Eyes
� I Am Commiting A Sin
� We Shot The Moon
� Every Avenue
� Everytime I Die
� Hope Atlantic
� Counterparts
� Texas In July
� Illuminate The Sky
� Dead And Divine
� Mark Luciani
� The Dream The Chase
� Jeremy Saffer
� Miss May I
� Sleeping With Sirens
� Jonathan Pignataro
� Of Mice & Men
� Bless The Fall
� Confide
� Asking Alexandria
Pernyataan itu diungkapkan Peter Firmansyah, pendiri sekaligus pemilik Peter Says Denim (PSD), di tengah pembicaraan mengenai arti sebuah brand baginya. Dan sikap itu jugalah yang diambil Peter untuk mengembangkan usahanya, dia tidak ingin PSD menjadi sebuah brand yang sekedar laku di pasaran.
PSD adalah sebuah brand celana jeans asal Bandung yang fenomenal. Sejak awal meluncurkan produknya pada tahun 2008, PSD langsung dapat menembus pasar mancanegara. Hal itu dilakukan Peter dengan cara mengawinkan fesyen dan musik.
Dengan singkat Peter menjabarkan brand PSD sebagai sebuah 'brand denim rock'. Pasalnya PSD banyak meng-endorse band-band internasional maupun lokal beraliran rock. Misalnya saja Silverstein dari Kanada, August Burns Red dari Amerika, Not Called Jinx dari Jerman, dan masih banyak lagi. Sementara itu ada juga Superman Is Dead, St. Loco, Rocket Rockers, serta sederet band asal Indonesia lainnya.
Karena itu juga, merek PSD seringkali disandingkan dengan merek-merek kelas dunia seperti Gibson, Fender, Peavey, Volcom, Macbeth dan lain-lain sebagai sponsor dalam event-event musik. Tapi kesuksesan yang dicapai PSD saat ini tidak cepat membuat Peter puas. Baginya perjalanan PSD masih panjang, dan masih belum ada apa-apanya untuk menjadi salah satu brand jeans dunia.
Ada dan 'Nendang!'
Kelahiran PSD sebagai kolaborasi antara fesyen dan musik memang tidak bisa dilepaskan dari kiprah Peter sebagai seorang musisi. Pada tahun 2005 dia membentuk sebuah band yang bernama Peter Say Sorry. Darisana perpaduan antara fesyen dan musik pertama kali muncul, ketika itu Peter mulai merancang sendiri jeans untuk bandnya.
�Kenapa jeans karena gua suka jeans, dan gua juga tau tentang jeans (produksinya). Karena dulu gua 'main' di konveksi. Sama juga, kenapa musik karena gua suka musik, dan gua juga tau tentang musik� terang Peter.
Sebelum akhirnya membuat brand PSD, Peter lebih dulu membuat jeans untuk orang lain, sebagai vendor untuk berbagai merek jeans. Hal itu membuat Peter semakin paham mengenai seluk beluk produksi jeans. Tapi sebenarnya, dari tahun 2005 hingga 2008 itu Peter sudah mulai merintis ide untuk membuat jeans dengan brand-nya sendiri.
Pemikiran untuk go international memang sudah menjadi tujuan Peter sejak meluncurkan PSD. Menurutnya untuk menggarap pasar lokal justru sulit pada masa itu, karena ketika itu industri pakaian tengah maju pesat. Distro, produksi pakaian lokal, khususnya di Bandung sedang marak dimana-mana. Untuk itu dia menginginkan sesuatu yang berbeda, dan optimis saja jika usahanya akan berhasil.
�Waktu itu belum ada yang berani memasarkan produknya ke luar negeri� ungkapnya.
Dengan konsep online store, pasar luar negeri terutama Amerika dan Kanada dapat menerima produk-produk PSD. Dampaknya tidak hanya pada penjualan saja tapi justru lebih dari itu, menurut Peter orang-orang jadi terbuka matanya terhadap Indonesia.
�Mereka bilang 'Oh Indonesia hebat bisa buat yang kaya gini'. Mereka jadi tau kalau di Indonesia juga kita bisa buat yang kaya gini (celana jeans). Di kita (Indonesia) gak harus banyak lagi, (karena) kalau di Cina kan harus partai besar� papar Peter.
Untuk distribusi di kawasan Amerika bagian utara itu PSD kini bahkan memiliki kantor sendiri di Kanada. Sementara di Bandung, di kawasan Cigadung, PSD memiliki kantor dengan 15 orang pegawai. Disana Peter menunjukan salah satu slogan PSD, yaitu �Alive and Kickin�
�Maksudnya kita bakal selalu ada, dan kita bakal selalu 'nendang!'� jelasnya.
Dan darisana Peter melakukan dua �tendangan� sekaligus. �Tendangan� pertama menyadarkan pelaku industri kreatif dalam negeri karena bisa diterima di mancanegara. Sedangkan �tendangan� yang kedua adalah membuka mata dunia tentang potensi industri yang dimiliki Indonesia.
Kolaborasi Demi Kolaborasi
Selain fokus menggarap jeans, PSD juga meluncurkan produk lain seperti t-shirt, jaket, topi, dan lain-lain. Setiap dua bulan sekali PSD melakukan penyegaran dengan meluncurkan produk-produk baru. Semua detil rancangan produknya diganti dan diperbaharui. Hal ini dilakukan Peter agar produk keluaran PSD tidak monoton dan mencegah beredarnya barang bajakan.
Agar produk-produk tersebut dapat diterima di pasar mancanegara, PSD memiliki strategi untuk melakukan banyak kolaborasi dengan brand-brand besar.
�Kita sekarang ini melakukan kolaborasi dengan sebuah perusahaan drum terkenal bernama 'Truth'. Selain itu juga dengan 'Love For Glory', sebuah movement organisasi skateboard. Terus sama (perusahaan) clothing US 'I Got', juga sama 'To Die For', perusahaan tattoo clothing� sebut Peter.
Dengan merancang sebuah produk bersama tersebut, Peter menjelaskan bahwa hal itu merupakan cara terbaik supaya mereknya bisa terkenal. Tapi hal itu tidak di dapatnya dengan mudah, brand-brand yang sudah ternama itu tidak asal mau melakukan kolaborasi. Mereka setuju memilih PSD karena sebelumnya mereka sudah mengenal brand, mengetahui kualitas dan juga potensi yang dimiliki oleh PSD.
�Belakangan ini malah banyak perusahaan luar yang menawarkan kerja sama (kolaborasi) sama kita. Tapi kalau memang (brand luar itu) gak dikenal, buat apa?� tukas Peter.
Walaupun begitu, yang dilakukan Peter dalam kolaborasi tersebut bukan sekedar numpang beken saja. Peter juga belajar dari mereka, menganalisa mengapa merek-merek itu bisa terkenal, berteman dan bahkan kalau bisa bertanya langsung pada orangnya.
�Setiap malam gua ngobrol sama mereka, chatting, nanya disana yang lagi rame (ngetrend) apa. Gua nanya lu kenal sama si ini gak, kenalin dong, gitu� contoh Peter, �Gua juga terus mengikuti perkembangan, mengikuti up date�
�Anak band itu pergaulannya luas� lanjutnya, �Si ini kenal sama si ini, terus si itu kenal lagi sama yang lain. Terus berlanjut, dan karena hubungan baik, darisanalah semua (seperti) 'menjamur' �
Hebatnya, meski sering melakukan kontak dengan teman-temannya di luar negeri, Peter mengaku dia tidak terlalu pandai berbahasa Inggris. Bahkan untuk negosiasi langsung dan melakukan sebuah keputusan dengan perusahaan asing, Peter lebih percaya untuk mengutus anak buahnya yang memang orang asing. Sementara untuk komunikasi di internet melalui chatting, Peter mengatakan kalau dia masih cukup PD (percaya diri) karena masih ada jeda waktu untuknya berpikir dalam menggunakan bahasa Inggris sebelum membalas omongan orang lain.
Dari pergaulannya itulah ide-ide Peter bermunculan, dan darisana juga brand PSD semakin dikenal banyak orang. Menurut Peter apa yang membuat seseorang membeli sebuah merek jeans adalah bukan karena orang itu mengetahui kualitasnya, tapi orang itu mau mengeluarkan banyak uang karena merek itu terkenal. Dan itulah yang terus digalakan oleh Peter.
Kebanggan Indonesia
Dengan melakukan banyak promosi di luar negeri, menurut Peter, pasar dalam negeri juga secara langsung ikut tergarap. Karena semakin merek PSD terkenal di pasar mancanegara, maka merek PSD pun semakin dicari oleh orang Indonesia.
�Fesyen itu selalu latah. Selalu saja harus ada yang jadi contoh pertama� komentar Peter.
Sementara itu mengenai produk lokal lainnya yang bisa bersaing di kancah internasional, Peter berpendapat itu mungkin sekali, asal para produsen itu harus bisa profesional dan bisa memenuhi standar internasional. Selain itu birokrasi di dalam negeri juga harus dipermudah, karena menurutnya hal itu sangat menghambat kreatifitas.
�Yang penting PD (percaya diri) kita. Mental kita. Produk kita bisa kok diterima dan dihargai sama orang luar. Setiap orang punya relasi, punya jalannya sendiri. Yang penting kita bisa dipercaya dan orang senang sama kita. Itu yang penting, kepercayaan� ungkapnya.
Peter beranggapan saat ini PSD masih baru 30%, masih banyak hal yang ingin dilakukannya. Dia ingin PSD menjadi merek jeans kebanggan masyarakat Indonesia, karena menurutnya hingga kini belum ada merek jeans lokal yang bisa seperti itu. Selain itu dia juga ingin produknya bisa mewakili brand Indonesia di mancanegara.